Seorang kawan sedang mendapat ujian berat. Sudah beberapa bulan dia dapatkan. Tetapi alhamdulillah, kawan saya masih sanggup menghadapinya. Saya sering katakan ke kawan saya, mengutip nasihat dari senior saya, , sudah saatnya kita berusaha keras menjaga (1) hati, (2) kesehatan, dan (3) reputasi.
Hati harus dijaga tetap bersih. Biarkan orang lain memfitnah, mengganggu kita. Karena sekali terpancing, maka kesehatan sangat mungkin akan terpengaruh. Sudah banyak contoh yang bisa kita dapatkan. Orang yang hatinya tidak bersih, suka menebar kebencian, memupuk permusuhan, ya ndelalah, atas kehendak Allah, kesehatannya memburuk, dan tidak jarang bahkan tidak tertolong, tentu atas kehendak Allah juga.
Banyak orang yang tidak bisa menjaga hati, akhirnya reputasi yang sudah dibangun puluhan tahun hancur. Terlalu banyak contoh orang yang tidak bisa mengendalikan diri dalam menghadapi godaan dunia yang akhirnya mati dalam kondisi yang membuat malu keluarganya. Bukan nama baik yang dia tinggalkan.
Kesehatan merupakan nikmat yang luar biasa dari Allah. Tanpa kesehatan yang prima, kita akan kehilangan banyak peluang untuk berbuat baik. Bebuat baik untuk keluarga, untuk kolega, untuk tetangga, untuk orang lain, dan tentu juga untuk diri sendiri. Kesehatan yang tidak baik pun seringkali membuat kita tidak bisa mengendalikan hati dengan baik. Aktivitas positif yang terkontrol, termasuk olahraga, dan asupan gizi yang halal dan thoyib adalah beberapa cara menjaga kesehatan.
Reputasi atau nama baik adalah buah dari investasi jangka panjang. Jangan sampai usaha keras kita hancur hanya gara-gara sesuatu yang tidak berarti dan tidak patut untuk diperjuangkan. Biasanya, reputasi hancur karena kita sudah berkompromi dengan yang tidak baik dan tidak bisa mengendalikan hati.
Jika kita bisa menjaga hati tetap bersih, kesehatan tetap prima, dan reputasi tetap baik, insya Allah kita akan menyelesaikan semua tanggungjawab, termasuk tanggungjawab di dunia, dengan husnul khotimah, tidak menyusahkan orang lain pasca kepergian kita, dan tetap dikenang kebaikan kita.
Apalagi yang kita cari di dunia selain itu?