Aktivitas

Saatnya merubah setetes air mata menjadi seulas senyuman

Letusan Merapi yang terjadi sejak 26 Oktober 2010 lalu menimbulkan luka yang sangat mendalam bagi para korbannya. Banyak korban yang meninggal, bahkan tak sedikit pula warga sekitar Gunung Merapi yang terpaksa harus mengungsi dikarenakan rumahnya telah hancur diratakan oleh wedhus gembel. Tak ada satupun barang yang bisa diselamatkan oleh warga karena serangan wedhus gembel tersebut datang secara tiba-tiba dan memporak-porandakan apapun yang dilewatinya. Hingga puncaknya adalah pada erupsi kedua, yaitu pada Jumat dini hari, 5 November 2010.

Batu kerikil serta pasir tak disangka telah menghujani hampir seluruh kota Jogjakarta. Merapi menunjukkan perubahan karakter yang sangat drastis. Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sukhyar, sebagaimana dikutip okezone, Merapi mengalami periode letusan panjang di atas 100 tahun dengan energi yang sangat besar, sehingga radius zona aman untuk mengungsi pun dialihkan terpusat di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Namun karena keterbatasan tempat yang tidak sebesar jumlah pengungsi korban Merapi, maka banyak dari para korban yang mencari tempat untuk mengungsi lain yang tersebar di berbagai titik di Yogyakarta dan tidak tersentuh bantuan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Dengan berbekal rasa kemanusiaan dan ingin meringankan beban dari para pengungsi Merapi, akhirnya tercetuslah sebuah gerakan kemanusiaan yang diprakarsai oleh 4 orang anggota CHIP regional Yogyakarta dengan id chip: masajie, guardiarmy, fixcio, sangisking dengan nama Posko CHIP Peduli Bencana Merapi yang berlokasi di Jalan Parangtritis, Joglo Saman, Yogyakarta. Adapun tujuan dari terbentuknya posko ini adalah penyaluran bantuan secara langsung melalui posko-posko yang menampung pengungsi korban Merapi yang minim dari bantuan dan mendistribusikan kebutuhan yang utama diperlukan.

Posko CHIP Peduli Bencana Merapi ini mengumpulkan bantuannya tak hanya melalui rekening, tetapi juga menerima bantuan secara langsung yang dapat berupa barang yang nantinya akan disalurkan secara langsung. Pada hari pertama, 5 November 2010, posko terbentuk, salah satu pemrakarsa posko ini, Ajie dengan nick masajie langsung mendapatkan laporan dari seorang warga Pogung Kidul, Indra Hariaya, yang memberitahukan bahwa di daerahnya terdapat pengungsi Merapi dalam jumlah besar yang belum tersentuh bantuan dari manapun, sehingga warga sekitar patungan untuk membantu para pengungsi tersebut.

Dengan berbekal bantuan dari warga tersebut, Team CHIPerspun datang untuk menilik lokasi untuk mendata kebutuhan yang diperlukan oleh pengungsi yang jumlahnya 1000 orang dan terbagi dalam 2 posko. Keesokan harinya, 6 November 2010 Team CHIPers mulai belanja peralatan-peralatan yang dibutuhkan di sebuah toserba kemudian langsung di salurkan ke posko pengungsian.

Tahap pertama penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan di dua titik posko pengungsian di wilayah Jalan Kaliurang yaitu Posko SD Pogungrejo dan Posko SD Sinduadi Timur, Pogung, Sleman. Adapun perlengkapan yang disalurkan yaitu: kasur+bantal+guling bayi, celana dalam pria dan wanita, makanan kering siap makan, obat-obatan dewasa dan anak-anak, serta berbagai macam obat-obatan.

Selanjutnya pada 7 November 2010, team CHIPers mengunjungi posko pengungsian yang berada di dusun Gabugan, Sleman dengan jumlah total pengungsi adalah 700 orang, setelah sebelumnya menelfon koordinator yang berada di sana. Alangkah terkejutnya kami tiba disana dengan membawa bantuan, kondisi sangat kontras dengan posko pengungsi lain yang ada di kota Jogjakarta. Bantuan logistik dan makanan masih sangat minim, serta kondisi lokasi pengungsian yang memprihatinkan. Masih banyak sebenarnya barang bantuan yg kurang, karena stok toko sudah banyak yang habis. Adapun perlengkapan yang disalurkan yaitu: handuk, celana dalam wanita dan pria, perlengkapan MCK, obat-obatan serta berbagai macam minyak gosok.

Dua hari kemudian, 9 November 2010, Rencana awal Team CHIPersakan mengunjungi posko pengungsian yang berada di daerah Nanggulan, Kalibawang dan sekitarnya. Setelah didapat info ternyata posko di daerah tersebut sudah tercukupi untuk beberapa hari kedepan. Akhirnya diputuskanlah lokasi tujuan penyaluran bantuan logistik tersebut ke daerah Sleman, tepatnya di dusun Kemece, Sleman. Posko pengungsian tersebar di dusun tersebut, kami menuju posko yang terkonsentrasi di SD Kemece. Total pengungsi di posko tersebut sekitar 600 orang, dan pada saat itu memang bantuan dari pihak lain sangat minim. Perlengkapan yang disalurkan yaitu : sarung, celana dalam wanita dan pria, perlengkapan MCK, tikar gulung, alas tidur bayi serta beras.

Pada 13 November 2010, bantuan logistik dipusatkan di Posko Jalin Merapi Magelang I tepatnya di pinggir kota Muntilan. Dengan persiapan yang matang dan apresiasi dan semangat teman-teman yang cukup antusias (terutama CHIPers kawakan Wedfighter dan f03ad) kami berangkat dari Jogjakarta pada pukul 18.00 WIB, dimana sebelumnya telah berbelanja bahan dan logistik di Pasar Giwangan, Yogyakarta. Bantuan logistik yang disalurkan adalah sayur mayur, obat-obatan, bahan makanan dan perlengkapan lainnya. Di Posko tersebut memang masih sangat membutuhkan dropping logistik tersebut. Dan pada pukul 19.45 kamipun tiba di Posko Jalin Merapi I dan langsung mendistribusikan bantuan setelah kami berkoordinasi dengan penanggung jawab di posko tersebut.

Terakhir pada 6 Desember 2010 bantuan logistik kembali diserahkan di Posko Stadion Maguwoharjo, Sleman. Logistik yang disalurkan adalah berupa bahan pangan, yaitu beras dan sayur mayur. Juga pakaian pantas pakai sumbangan dari teman-teman CHIPers.

Selama beberapa hari, Posko CHIP Peduli Bencana Merapi telah menerima bantuan dari berbagai pihak baik dari teman-teman forum chip.co.id, teman-teman facebook, beberapa perusahaan di Yogyakarta, serta dari pihak-pihak lainnya. Panitia pun menerapkan sistem terbuka agar terjalin rasa kepercayaan dari donatur bahwa apa yang mereka sumbangkan telah disalurkan kepada pihak yang tepat dan membutuhkan, caranya dengan meng-update saldo penerimaan serta mempertanggung jawabkan pengeluaran untuk menjaga akuntabilitas.Teknik penyaluran bantuan yaitu adalah setelah dana terkumpul, kemudian team CHIPers menghubungi koordinator salah satu posko yang akan diberi bantuan untuk mencari informasi mengenai logistik yang dibutuhkan. Apabila sudah mendapatkan list logistik yang dibutuhkan, team CHIPers berbelanja logistik yang kemudian disalurkan langsung ke posko yang menampung para pengungsi.

Dengan didirikannya Posko CHIP Peduli Bencana Merapi ini tentu saja memberikan banyak manfaat untuk mereka, para pengungsi yang membutuhkan bantuan pada umumnya, dan kami, team CHIPers khususnya. Masyarakat bersyukur dan bergembira atas bantuan yang telah disampaikan kepada mereka, dan kami juga bersyukur dan lebih gembira karena masih diberi kesempatan dan nikmat untuk beribadah dengan membantu sesama. Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah menyisihkan sedikit rejeki mereka untuk membantu para korban bencana Merapi, dan juga teman-teman CHIPers serta dari pihak chip.co.id yang secara langsung maupun tidak langsung meluangkan waktu dan tenaganya untuk dapat berbagi bersama membantu sesama melalui kegiatan kemanusiaan ini.

[dimuat di majalah CHIP edisi Februari 2011]

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button